Membaca Kekuatan Media Konvensional dan Media Online Untuk Pemasaran

By: Muhamad Arif Roziqin

Membaca Kekuatan Media Konvensional dan Media Online Untuk Pemasaran
Source: Alinia.id_Media Konvensional & Media Online

WAPSABLOGGER.ID – MAKALAH

Pendahuluan

Manusia senantiasa menciptakan hal-hal baru yang berguna untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, Baik kebutuhan sandang, pangan dan papan. Oleh karena itu, tetunya dibutuhkan pembuat produk, barang atau jasa, guna di jual belikan dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. Setelah barang diproduksi, diperlukan upaya teknik marketing atau mempromosikan brand barang tersebut agar masyakat mengetahui kualitas, keunggulan, kelebihan, dan manfaat dari produk yang ditawarkan. Tujuannya agar konsumen tertarik terhadap produk tersebut dan akan membelinya.

Strategi pemasaran mempunyai banyak fungsi bagi setiap perusahaan yang menerapkannya. Fungsi dari strategi pemasaran antara lain adalah menentukan target pasar serta memuaskan konsumen, meningkatkan daya saing perusahaan, menentukan dan merencanakan harga, mempromosikan, dan menyalurkan produk ke konsumen. Pemasaran sendiri dibagi menjadi dua, yaitu pemasaran konvensional dan pemasaran digital (Pemasaran Digital vs Konvensional, t.t.).

Media online telah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern saat ini. Pesatnya perkembangan internet beberapa tahun belakangan, ternyata membawa dampak tersendiri bagi media konvensional lainnya, termasuk surat kabar. Dampak media online terhadap media cetak sangat terasa, fakta di lapangan saat ini yang ditemukan sudah sangat jarang orang membeli koran untuk membaca berita, yang membeli hanya kalangan tua saja, sedangkan kalangan muda lebih memilih meda sosial, karena fasilitas internet pada smartphone membuat masyarakat lebih mudah mengakses informasi. Berita dari media sosial bisa memberikan informasi yang sangat cepat melalui teks, foto, dan video. Hal ini membuat khalayak lebih memilih media online ini dari pada media konvensional (media cetak) dalam mengakses informasi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah bagaimana kekuatan media konvensional dan media online sebagai pemasaran? Sedangkan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kekuatan media konvensional dan media online sebagai pemasaran.

Pembahasan

Pemasaran Media Konvensional

Pemasaran konvensional adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan secara langsung dan menggunakan metode yang konvensional seperti spanduk, iklan di Koran, dan semacamnya. Intinya pemasaran jenis ini tidak menggunakan teknologi digital dan memilih menggunakan media konvensional. Sebagai contoh, seorang sales mobil menawarkan produknya kepada calon pembeli di sebual mall, kegiatan direct selling ini merupakan bentuk dari pemasaran konvensional. Contoh lain dari pemasaran konvensional antara lain personal selling, public relation, memasang ikalan di billiboard, hingga mengadakan sebuah pameran, salah satu keuntungan pemasaran konvensional adalah calon pembeli dapat langsung melihat dan mencoba produk yang ditawarkan sehingga dapat merasa lebih yakin untuk membeli produk yang ditawarkan.

Salah satu strategi pemasaran konvensional yang sering digunakan oleh pembisnis untuk memasarkan produk mereka adalah melalui pameran atau exhibition. Pameran atau exhibition adalah sebuah acara untuk mengenalkan produk yang dijual, meningkatkan penjualan, mencari investor maupun memperluas jaringan usaha. Dengan adanya pameran yang diadakan oleh banyaknya Event Organizer (EO) sangat memberikan keuntungan kepada pelaku-pelaku usaha (Yaputra, 2020).

Media konvensional atau tradisional mencakup setiap metode periklanan non-digital di antaranya:

Door To Door Sales

Menurut Lead Squared, promosi door to door atau pintu ke pintu adalah proses penjualan langsung. Agen penjualan mengunjungi beberapa rumah di wilayah geografis tertentu dan mencoba meyakinkan target pasar untuk membeli produk atau layanan mereka. Penjualan dari pintu ke pintu melibatkan penjual yang pergi ke rumah pelanggan potensial. Ia akan menyapa dan memulai percakapan dengan pemilik rumah dan mencoba menilai kebutuhannya. Setelah itu, sales akan mencoba menyelaraskan produk atau layanannya dengan kebutuhan pelanggan dan menunjukkan manfaat menggunakan produk tersebut. Pada akhirnya, penjual akan meminta pemilik rumah untuk membeli produk.

Event Offline

Event offline adalah event yang diadakan secara langsung dan tatap muka dengan peserta event-nya. Contoh event offline adalah: seminar, workshop, konser, kelas/kursus, festival, konferensi, dan lain-lain.

Spanduk (Billboard)

Billboard adalah poster atau promosi iklan berbayar yang berlokasi di luar ruangan dan termasuk ke dalam kategori Out of Home (OOH) Advertising. Umumnya dipasang pada posisi yang cukup tinggi dan berukuran besar. Agar dapat dilihat oleh banyak orang dan menjadi pusat perhatian.

Iklan Televisi

Iklan televisi masih termasuk dalam jenis pemasaran konvensional karena tidak menggunakan teknologi digital, meski begitu, dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk mengambil slot iklan televisi.

Iklan Radio

Sama seperti televisi, iklan radio juga masih termasuk dalam jenis pemasaran konvensional. Memang saat ini sudah cukup bnayak radio online, tetapi masih bisa menggunakan radio lokal sebagai sarana promosi.

Selebaran (Flyer)

Selebaran mencakup brosur, pamphlet, penjelasan produk, dan semacamnya. Membagikan selebaran bisa jadi salah satu cara untuk menjangkau target pasar yang cukup luas.

Iklan Cetak

Iklan cetak di media konvensional seperti Koran dan majalah. Cara ini masih digunakan sampai saat ini dan terbukti cukup efektif.

Pemasaran Media Online

Pemasaran digital atau digital marketing adalah segala jenis promosi yang menggunakan saluran digital seperti website, media sosial, email, aplikasi ponsel, atau mesin pencari (Google, dan sebagainya). Artinya pemasaran digital bisa juga disebut pemasran online. Jenis pemasaran ini sangat penting bagi yang memang bergerak di bidang bisnis online.

Ada cukup banyak jenis pemasaran digital. Jenis- jenis pemasaran digital juga biasanya dibagi dalam metode berbayar atau gratis. Contoh dari pemasaran digital adalah:

SEO (Search Engine Optimizer)

SEO (Search Engine Optimizer) adalah teknik untuk menciptakan konten yang disukai oleh mesin pencari seperti Google. Dengan demikian, konten Anda akan direkomendasikan dan lebih mudah ditemukan.

Social Media Marketing (SMM)

Social Media Marketing adalah teknik menggunakan berbagai media sosial sebagai saluran promosi. Anda bisa menggunakan layanan iklan berbayar di media sosial tersebut, bisa juga menggunakan campaign lain.

Digital Advertising

Digital advertising adalah segala jenis iklan online yang dapat digunakan sebagai saluran pemasaran, seperti iklan pop-up, iklan di mesin pencari, atau iklan pay per click.

Email Marketing

Email marketing adalah salah satu teknik digital marketing yang lebih personal. Anda membutuhkan email pelanggan untuk kemudian mengirimkan promosi-promosi khusus yang sesuai dengan profil pelanggan tersebut.

Website Marketing

Sebagian besar teknik digital marketing di atas akan lebih efektif jika memiliki website terlebih dahulu. Karena website inilah yang akan memudahkan pemasaran online tersebut.

Kekuatan Media Konvensional dan Media Online Sebagai Pemasaran

Konvergensi media massa di era yang disebut sebagai industri 4.0 merupakan sebuah keniscayaan, sebab konvergensi menjadi salah satu kunci eksistensi media massa di era kini. Hal ini dipengaruhi oleh keberadaan internet yang mau tak mau mewajibkan industri media melakukan manajemen dalam mengintegrasikan teknologi media menjadi sistem tunggal. Artinya, konvergensi menjadi kesempatan media konvensional dalam menyesuaikan diri dengan teknologi di abad 21.

Meski demikian, dengan memahami paradigma konvergensi ini, media konvensional akan bertahan apabila ia mampu menyelaraskan diri dan beradaptasi dengan kemajuan pada bidang teknologi. Hal ini merupakan konsekuensi untuk menjaga sebuah eksistensi.

Merujuk pada survei Nielsen, Consumer & Media View (CMV) pada kuartal III 2017 di sebelas kota dengan mewawancarai 17 ribu responden, media cetak memiliki penetrasi sebesar 8% yang dibaca oleh 4,5 juta orang. Dari jumlah itu, 83%-nya membaca surat kabar. Penyebab utamanya adalah karena koran dinilai memiliki berita yang dapat dipercaya. Elemen trust ini sangat berpengaruh terhadap iklan yang ada di dalamnya. Jika berkaca dari data profil pembaca, media cetak lebih cenderung dikonsumsi pada usia 20-49 tahun (74%), yang berstatus sebagai karyawan (32%) dengan mayoritas berasal dari kelas atas (54%). Berdasarkan angka-angka tersebut, dapat disimpulkan pengkonsumsinya didominasi dari kelompok sosial yang cenderung mapan (Yulianti, 2020).

Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, media massa terus berkembang dan berinovasi sehingga muncul media yang efektif dan efisien dalam penggunaannya, yatu media baru, media yang terhubung dengan internet, memiliki jangkauan yang luas tiada batas, sehingga penggunaan media konvensional terus berkurang dan beralih pada media online, dan berpengaruh pada pergeseran gaya hidup di masyarakat. Hal ini didorong oleh adanya fenomena meningkatnya penggunaan perangkat mobile, berupa smartphone maupun tablet serta jaringan Wi-Fi.

Masyarakat lebih memilih media online karena pertimbangan efektif dan efisien dalam segala hal. Keefektifan dan keefisienan yang selama ini belum ditawarkan melalui media konvensional tersedia di media online dan menjadi daya tarik bagi masyarakat. Keunggulan yang lain yang dimiliki oleh media online dibandingkan dengan media konvensional yaitu kecepatan dalam penyampaian berita yang diberikan kepada pembacanya. Berita-berita yang dimuat pada situs berita selalu up to date sehingga informasinya tidak pernah ketinggalan informasi dan dapat mengakses informasi secara gratis dan bebas kapan saja di mana saja tanpa batasan ruang dan waktu, berbeda dengan media surat kabar yang memiliki karakteristik terbit secara periodik (Situmeang, 2020).

Dengan penjelasan di atas menunjukkan fenomena bahwa dengan sendirinya masyarakat akan meninggalkan secara perlahan media-media konvensional dan berpindah ke media yang lebih praktis dan efisien yaitu media online. Tidak dapat dipungkiri bahwa media online memberikan banyak kemudahan bagi para audiennya. Dengan berbagai kemudahan yang diberikan oleh media online memberikan dampak dengan sendirinya media konvensional perlahan akan ditinggalkan oleh para audiennya, namun untuk beberapa kepentingan media konvensional masih dianggap sebagai media yang paling efektif dalam memberikan informasi kepada masyarakat seperti beriklan pada media konvensional dan memberitakan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Namun, media konvensional dan media online masih memiliki tempat dibidangnya masing- masing.

Penutup

Kesimpulan

Strategi pemasaran terbagi menjadi dua yakni pemasaran media konvensional dan media online. Keduanya sama –sama memiliki tujuan marketing dalam mempromosikan barang/jasa kepada klien atau konsumen. Media konvensional mempromosikan produk-produk dengan melalui media cetak bisa berupa Koran, majalah, tabloid, banner, spanduk dan lain sebagainya. Sedangkan media online adalah teknik pemasaran dengan platform media sosial baik berupa media sosial, televise,website, blogger, dan media online lainya. Teknik marketing baik dengan media konvensional maupun online keduanya sangatlah saling berkaitan dan senantiasa menjadi sarana untuk mempromosikan hasil produk yang akan di jual-belikan pada konsumen.

Saran

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah swt. Kami telah menyelesaikan makalah ini tak lupa kami ucapkan terima kasih terhadap berbagai pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah jni, oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari bapak Dosen dan teman-teman sekalian , harapan kami semoga makalah ini biasa bermanfat khususnya untuk penulis sendiri dan kita semua Aamiin.

Reference

Pemasaran Digital vs Konvensional: Keunggulan, Kekurangan, dan Jenis-Jenis. (t.t.). Diambil 19 Juni 2023, dari https://berdu.id/blog/pemasaran-digital-vs-konvensional-keunggulan-kekurangan-dan-jenis-jenis

Situmeang, I. V. O. (2020). Media Konvensional dan Media Online (1 ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yaputra, J. H. (2020). Analisis Marketing Mix Studi Kasus: Franchise and License Expo Indonesia (FLEI) 2019 [Skripsi, Podomoro University]. https://doi.org/10/10%2031160094_TA_10_DaftrLampiran.pdf

Yulianti, T. (2020). The Existence of Conventional Mass Media in the Center of New Media. Mediasi Jurnal Kajian Dan Terapan Media, Bahasa, Komunikasi, 1(1), 54–62. https://doi.org/10.46961/mediasi.v1i1.401

Post a Comment for "Membaca Kekuatan Media Konvensional dan Media Online Untuk Pemasaran"